Uraikan apa yang dimaksud dengan : Singgle Buffering, Doublle Buffering dan Circular Buffering ...
a. Singgle Buffering
Model single-buffered menulis pixels secara langsung ke dalam memori framebuffer yang aktif hasil parsial kemudian terlihat ini adalah terutama nyata ketika berusaha untuk membuat animasimerupakan teknik paling sederhana. Ketika proses memberi perintah untuk perangkat I/O, sistem operasi menyediakan buffer memori utama sistem untuk operasi.Untuk perangkat berorientasi blok.Transfer masukan dibuat ke buffer sistem. Ketika transfer selesai, proses memindahkan blok ke ruang pemakai dan segera meminta blok lain. Teknik ini disebut reading ahead atau anticipated input. Teknik ini dilakukan dengan harapan blok akan segera diperlukan. Untuk banyak tipe komputasi, asumsi ini berlaku. Hanya di akhir pemrosesan maka blok yang dibaca tidak diperlukan.
b.Doublle Buffering
Teknik untuk menggambar grafik yang menunjukkan tidak ada (atau kurang) merobek ,meliuk dan artefak lainnya. Peningkatan dapat dibuat dengan dua buffer sistem.Proses dapat ditransfer ke/dari satu buffer sementara sistem operasi mengosongkan (atau mengisi) buffer lain. Teknik ini disebut double buffering atau buffer swapping. Double buffering menjamin proses tidak menunggu operasi I/O.Peningkatanini harus dibayar dengan peningkatan kompleksitas.
c. Circular Buffering
Seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat I/O dan proses. Jika kinerja proses tertentu menjadi fokus kita, maka kita ingin agar operasi I/O mengikuti proses. Double buffering tidak mencukupi jika proses melakukan operasi I/O yang berturutan dengan cepat. Masalah sering dapat dihindari denga menggunakan lebih dari dua buffer. Ketika lebih dari dua buffer yang digunakan, kumpulan buffer itu sendiri diacu sebagai circulat buffer. Tiap bufferindividu adalah satu unit di circular buffer.
Uraikan Maksud Kata Kunci Pada Bab : Manajemen I/O (Bambang Harianto, 1997. Informatika Bandung)
1. Block Oriented Device adalah perngakat berorentasi blok yang menyimpan informasi dan menukarkan (menerima /mengirim) informasi sebagai blok-blok berukuran tetap
2. Character Stream Orented Device adalah perangkat yang mengantar atau menerima aliran karakter tanpa peduli membentuk suatu stuktur blok
3. Clock adalah tidak teralamati secara blok, juga tidak menghasilkan atau menerima aliran karakter
4. Memory Mapped Device
5. I/O Device Independence adalah adalah pembagian menjadi dua kelas untuk mempermjudah pembahasan,terutama dalam membuat perangkat lunak masuakan/keluaran yang tak bergantung perangkat keras
6. I/O Programmed adalah masukan/keluaran terprogram.
7. DMA adalah perangkat masukan atau keluaran yang dikendalikan oleh interupsi lebih efisien dibanding masukan keluaran terprogram, tapi memerlukan interfensi aktif pemroses untuk transfer data antar memori dan buffer masukan keluaran
8. Device Driver , mengalokasikan ruang buffer pada kernel untuk menerima data, dan menjadualkan I/O. Pada akhirnya, driver mengirim perintah ke pengendali perangkat dengan menulis ke register device control.
9. DMA Controler adalah perintah menulis atau pembaca.
10. Uniform Naming adalah Nama berkas atau peralatan adalah string atau integer, tidak tergantung pada peralatan sama sekali.
11. Asynchronous Transfer dan Synchronous Transfer adalah Kebanyakan fisik I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikannya untuk melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Programprogram pemakai sangat lebih mudah ditulis jika operasi-operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian secara otomatis ditunda sampai data tersedia di buffer.
12. Interrupt Handler yang sesuai menerima interupsi melalui tabel vektor-interupsi, menyimpan sejumlah data yang dibutuhkan, menandai device driver, dan kembali dari interupsi.
13. Single Buffering adalah teknik paling sederhana.Kerika proses menberi perintah untuk perngkat masukan/keluaran, sistem operasi menydiakan buffer memori utama sistem untuk opersi
14. Double Buffering adalah peningkatan dengan dua buffer sistem. Proses dapat tranfer ke/dari satu buffer sementara sistem opeasi mengosongkan(mengisi) buffer lain
15. Circular Buffering adalah adalah seharusnya melembutkan aliran data antara perangkat masukan/keluaran dan proses
16. Line-at-A-Time Mode adalah proses pemakai tidak perlu ditunda untuk masukan atau keluaran kecuali proses secepatnya mengosongkan buffer ganda
17. Byte-at-A-Time Mode adalah buffer ganda tidak memberi keunggulan berarti atas buffer tunggal
18. SharableDevice adalah dedicated Beberapa peralatan dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga peralatan yang harus hanya satu pemakai yang dibolehkan memakainya pada satu saat.
# Sasaran dan Fungsi Sistem Manajemen File #
File mempunyai sifat sebagai berikut :
1.Persistence : Informasi dapat bertahan meski proses yang membangkitkannya berakhir atau catu daya dihilangkan. Dengan properti ini maka file dapat digunakan untuk hasil-hasil yang diperoleh dari suatu proses dapat digunakan di masa datang.
2.Size : File umumnya berukuran besar. Memungkinkan menyimpan informasi yang sangat disimpan
3.Sharability : File dapat digunakan banyak proses mengakses informasi secara kongkruen.
# Sasaran Manajemen File :
Pengelolaan file adalah kumpulan perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan berhubungan dengan penggunaan file ke pemakai dan / atau aplikasi.
Biasanya satu-satunya cara pemakai atau aplikasi mengakses file adalah lewat sistem. Pemakai atau pemrogram tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus untuk mengakses data di tiap aplikasi. Sistem pun menyediakan pengendalian terhadap aset penting ini.
Sasaran sistem file adalah sebagai berikut :
1.Memenuhi kebutuhan manajemen data bagi pemakai
2.Menjamin data pada file adalah valid.
3.Optimasi kinerja
4.Menyediakan dukungan masukan/keluaran beragam tipe perangkat penyimpanan.
5.Meminimalkan atau mengeliminasi potensi kehilangan atau perusahaan data.
6.Menyediakan sekumpulan rutin interface masukan/keluaran.
7.Menyediakan dukungan masukan/keluaran banyak pemakai di sistem multiuser.
# Fungsi Manajemen File :
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah :
1.Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file
2.Mekanisme pemakaian file secara bersama
3.Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan atau dari upaya penghancuran informasi.
4.Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakanpenamaan yang mengacu perangkat fisik.
5.Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
6.Sistem file harus menyediakan interface user-friendly.
# Arsitektur Pengelolaan File :
Pengelolaan file, biasanya terdiri dari :
1. Sistem Akses : Berkaitan dengan bagaimana cara data yang disimpan pada file diakses.
2. Manajemen file : Berkaitan dengan penyediaan mekanisme operasi pada file seperti :
-Penyimpanan
-Pengacuan
-Pemakaian bersama
-Pengamanan
3. Manajemen Ruang Penyimpan: Berkaitan dengan alokasi ruang untuk file di perangkat penyimpan.
4. Mekanisme Integritas File : Berkaitan dengan jaminan informasi pada file tak terkorupsi.
# Manajemen Perangkat Masukan / Keluaran di Sistem Operasi :
-Device Driver
# Sistem File di Sistem Operasi
-Sistem file dasar
-Abstraksi File dan Direktori
-Operasi-operasi terhadap file dan Direktori
-Sistem Akses
# Sistem File
Konsep terpenting dari pengelolaan file di sistem operasi adalah :
• File
Abstraksi penyimpanan dan pengambilan informasi di disk. Abstraksi ini membuat pemakai tidak dibebani rincian cara dan letak penyimpanan informasi, serta mekanisme kerja perangkat penyimpan data.
• Direktori
Berisi informasi mengenai file. Kebanyakan informasi berkaitan dengan penyimpan. Direktori adalah file, dimiliki sistem operasi dan dapat diakses dengan rutin di sistem operasi.
Pemakai memanipulasi data merujuk sebagai file atau direktori. Pemakai tidak dibebani dengan masalah penyimpanan, manipulasi perangkat dan sebagainya.
# File, Terhadap beragam pandangan mengenai file, yaitu :
a. Pemakai :
Terhadap file pemakai berkepentingan memahami berikut :
-Penamaan untuk file
-Tipe file
-Atribut file
-Perintah-perintah untuk manipulasi file.
b. Pemrograman :
Selain perlu memahami sebagai pemakai, pemrograman perlu memahami:
-Operasi-operasi terhadap file
- Perancang,Implementasi pengelolaan file
c. Penamaan File :
Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file disistem harus mempunyai nama unik agar tidak ambigu. Penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik. Tidak diperbolehkan nama file yang sama di satu direktori.
Penamaan file berbeda sesuai sistem. Terdapat dua pendekatan yaitu :
-Sistem yang case – sensitive
-Sistem case – intensive
Saat ini, penamaan cenderung dapat menggunakan nama file panjang karena deskripsi.
Tipe File :
Terdapat tiga tipe di sistem operasi, yaitu :
1. File Reguler, File berisi informasi, terdiri dari file ASCII dan biner.
File ASCII berisi baris teks. File biner adalah file yang bukan file ASCII. Untuk file biner eksekusi (exe) mempunyai struktur internal yang hanya diketahui sistem operasi. Untuk file biner hasil program aplikasi, struktur internalnya hanya diketahui program aplikasi yangmenggunakan file tersebut.
2. File Direktori
File direktori merupakan file yang dimiliki sistem untuk mengelola struktur sistem file. File direktori merupakan file berisi informasi-informasi mengenai file-file yang termasuk dalam direktori itu.
3. File Spesial
File spesial merupakan nama logik perangkat masukan/keluaran. Perangkat masukan/keluaran dapat dipandang sebagai file. Pemakai dihindarkan dari kerumitan operasi perangkat masukan/keluaran.
File spesial terbagi dua yaitu :
a. File spesial karakter
File spesial karakter berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran aliran karakter file ini memodelkan perangkat masukan/keluaran seperti:
•Terminal
•Printer
•Port jaringan
•Modem
•dan alat –alat yang bukan penyimpan sekunder
b. File spesial blok
File spesial blok berhubungan dengan perangkat masukan/keluaran sebagai kumpulan blok-blok data (berorientasi blok)
# Atribut File
Informasi tambahan mengenai file untuk memperjelas dan membatasi operasi-operasi yang dapat diterapkan. Atribut dipergunakan untuk pengelolaan file.
# Operasi pada file
Create : Menciptakan berkas
Delete : Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber daya yang digunakan
Read : Membaca data pada berkas
Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas
Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
Rename : Mengganti nama berkas
# Direktori
Direktori berisi informasi mengenai file. Direktori sendiri adalah file, dimiliki oleh sistem operasi dapat diakses dengan rutin sistem operasi. Meski beberapa informasi direktori tersedia bagi pemakai atau aplikasi, informasi itu umumnya disediakan secara tidak langsung. Pemakai tidak dapat mengakses direktori secara langsung meski dalam mode read-only.
# Shared File
Shared file adalah file yang tidak hanya diacu oleh satu direktori (pemakai), tapi juga oleh direktori-direktori (pemakai) lain. Sistem file tidak lagi berupa pohon melainkan directed acyclic graph (DAG).
Masalah-masalah yang terdapat pada shared file adalah sebagai berikut :
-Metode implementasi shared file
-Metode pemberian hak akses pada shared file
-Metode pengendalian atau penanganan terhadap pengaksesan yang secara simultan dilakukan pemakai-pemakai yang mengacu file. Persoalan pengaksesan simultan ini menyangkut integritas atau kogerensi data.
# Sistem Akses File
Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :
- Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
- Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.
Cara akses perangkat penyimpanan :
Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:
1.Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
2.Perangkat akses acak (random access devices)
3.Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.
Organisasi File
Elemen pokok perancangan sistem akses adalah cara rekord-rekord diorganisasikan atau distrukturkan.
Beberapa kriteria umum untuk pemilihan organisasi file adalah :
1.Redundansi yang kecil
2.Pengaksesan yang cepat
3.Kemudahan dalam memperbaharui
4.Pemeliharaan yang sederhana
5.Kehandalan yang tinggi
Terdapat enam organisasi dasar, kebanyakan organisasi file sistem nyata termasuk salah satu atau kombinasi kategori-kategori ini. Enam organisasi atau pengaksesan dasar adalah sebagai berikut :
1.File pile (pile)
2.File sekuen (sequential file)
3.File sekuen berindeks (indexed-sequential file)
4.File berindeks majemuk (multiple-indexed file)
5.File ber-hash (hashed or direct file)
6.File cincin (multi ring file).